Candi Muaro Jambi Warisan Sriwijaya

Candi Muaro Jambi Warisan Sriwijaya

Candi Muaro Jambi: Warisan Sriwijaya yang Terlupakan – Indonesia dikenal sebagai negeri yang kaya akan warisan budaya dan sejarah dan permainan mahjong ways. Dari Sabang hingga Merauke, kita dapat menemukan jejak-jejak kejayaan masa lampau yang tersebar di berbagai penjuru. Namun, tak semua peninggalan sejarah mendapatkan sorotan yang layak. Salah satu contohnya adalah Candi Muaro Jambi: Warisan Sriwijaya yang Terlupakan.

Candi Muaro Jambi Warisan Sriwijaya

Berada di Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi, kompleks candi ini menyimpan kisah luar biasa tentang kejayaan peradaban masa lalu. Sayangnya, namanya tak sepopuler Borobudur atau Prambanan, meskipun memiliki nilai sejarah yang sama pentingnya, bahkan bisa dikatakan lebih tua dan lebih luas dari keduanya.

Menelusuri Jejak Sejarah

Candi Muaro Jambi merupakan kompleks percandian terluas di Asia Tenggara, membentang di atas lahan seluas lebih dari 3.900 hektare di sepanjang Sungai Batanghari. Kompleks ini terdiri dari puluhan struktur candi, kanal-kanal kuno, gundukan tanah, hingga artefak penting yang menjadi bukti aktivitas keagamaan dan pendidikan masa lampau.

Menurut para ahli, Candi Muaro Jambi dibangun sekitar abad ke-7 hingga ke-13 Masehi, dan diduga kuat menjadi pusat pembelajaran agama Buddha Mahayana. Beberapa sejarawan meyakini bahwa situs ini dulunya merupakan bagian penting dari jaringan pendidikan agama Buddha yang setara dengan Nalanda di India. Hal ini menunjukkan bahwa peran Indonesia dalam penyebaran agama Buddha di Asia begitu besar.

Sebagai Candi Muaro Jambi: Warisan Sriwijaya yang Terlupakan, situs ini berkaitan erat dengan slot server thailand Kerajaan Sriwijaya, kerajaan maritim besar yang menguasai sebagian besar wilayah Asia Tenggara. Sriwijaya dikenal tidak hanya sebagai pusat perdagangan, tetapi juga sebagai pusat studi agama Buddha yang sangat berpengaruh pada zamannya.

Keunikan Arsitektur dan Nilai Arkeologis

Berbeda dari candi-candi di Jawa yang dibangun dari batu andesit, Candi Muaro Jambi didominasi oleh bata merah. Teknik penyusunan batanya pun unik, menghasilkan struktur yang kokoh dan tahan waktu. Beberapa candi yang telah direstorasi antara lain Candi Tinggi, Candi Kedaton, Candi Kembar Batu, dan Candi Gumpung.

Selain candi, banyak ditemukan artefak berharga seperti arca Buddha, prasasti, dan reruntuhan gerbang kuno. Semua ini memperkuat dugaan bahwa kompleks ini merupakan pusat keagamaan, pendidikan, sekaligus tempat tinggal para biksu dan pelajar dari berbagai penjuru Asia.

Nilai arkeologis dari situs ini sangat tinggi, namun perhatian terhadapnya masih jauh dari cukup. Inilah sebabnya banyak pihak menyebut Candi Muaro Jambi sebagai “permata tersembunyi” dari kejayaan Nusantara yang belum mendapatkan panggung yang layak.

Terlupakan di Tengah Modernitas

Meskipun telah diusulkan sebagai salah satu situs Warisan Dunia UNESCO, Candi Muaro Jambi: Warisan Sriwijaya yang Terlupakan masih kalah pamor dibanding situs-situs lain di Indonesia. Kurangnya promosi, minimnya fasilitas wisata, serta kurangnya perhatian depo 10k dari pemerintah menjadi penyebab utama.

Padahal, jika dikelola dengan baik, Candi Muaro Jambi dapat menjadi destinasi wisata sejarah dan spiritual yang sangat menarik. Potensinya luar biasa untuk mendukung pariwisata berkelanjutan, pendidikan sejarah, dan bahkan ekonomi lokal.

Upaya Pelestarian dan Harapan ke Depan

Beberapa upaya pelestarian telah dilakukan, termasuk restorasi candi, penggalian arkeologis, hingga pelibatan masyarakat dalam menjaga situs. Namun, masih dibutuhkan sinergi yang lebih kuat antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat untuk mengangkat kembali nama besar Candi Muaro Jambi ke permukaan.

Generasi muda juga memiliki peran penting dalam mengenalkan kembali situs ini melalui media sosial, vlog sejarah, hingga konten edukatif digital. Dengan demikian, Candi Muaro Jambi: Warisan Sriwijaya yang Terlupakan tidak lagi hanya menjadi kisah sunyi di balik reruntuhan bata merah, melainkan sumber kebanggaan nasional yang hidup kembali dalam kesadaran kolektif bangsa.

Penutup

Candi Muaro Jambi bukan sekadar tumpukan bata kuno yang diam dalam kesunyian. Ia adalah saksi bisu dari kejayaan intelektual dan spiritual Nusantara yang patut kita kenang, pelajari, dan lestarikan. Sudah saatnya kita berhenti melupakan warisan berharga ini. Candi Muaro Jambi: Warisan Sriwijaya yang Terlupakan harus kembali mendapat tempat yang layak di hati bangsa Indonesia.